Powered By Blogger
00.18

Emile Durkheim (Division of Labour)

Dalam bukunya De la Division du Travail, Durkheim memusatkan pemikirannya pada pembagian kerja dan perbedaannya pada masyarakat kuno dengan masyarakat modern. Jenis masyarakat kuno memiliki ciri khas yaitu bersifat “mekanis”. Mereka dipersatukan menjadi masyarakat oleh kepercayaan yang sama, perasaan yang sama, dan tingkah laku yang sama. Tidak adanya pembagian kerja atau fungsi-fungsi yang berbeda pada masyarakat ini diakibatkan oleh peranan besar masyarakat yang menyeragamkan para anggotanya.
Masyarakat modern disatukan oleh suatu solidaritas yang bersifat "organis”. Di sini justru perbedaan antara anggota individual membuat mereka bermasyarakat. Mereka saling membutuhkan dan menjadi bergantung satu dengan yang lain. Bidang-bidang kehidupan yang dikuasai oleh kesadaran kolektif makin menyempit, sampai-sampai masyarakat tidak berhak untuk mencampuri urusan-urusan pribadi orang lain. Pergeseran tata nilai ini menyebabkan diferensiasi sosial.
Dalam masyarakat kuno, kedudukan dan pekerjaan semua anggota ditentukan oleh kolektivitas, sehingga mereka menghayati dan mendefinisikan hidup mereka dengan memakai kategori-kategori sosial, seperti agama, keluarga, desa, suku bangsa, dan sebagainya. Mereka tidak memutuskan atau membagi sesuatu hal di luar konteks sosial atau lepas dari itu.
Kesadaran yang mendasari masyarakat modern lebih berpangkal pada individu yang dilihat dari segi keunikannya yang tak tergantikan, yang menuntut berbagai lapangan kerja yang sesuai dengan bakat dan preferensi masing-masing anggota. Tentu masyarakat individualistis juga tidak akan dapat bertahan sebagai masyarakat kalau tidak ada kesadaran kolektif, tetapi kesadaran kolektif itu akan bercorak lebih abstrak dan universal.
Jadi, perubahan masyarakat yang cepat karena semakin meningkatnya pembagian kerja menghasilkan suatu kebingungan tentang norma dan semakin meningkatnya sifat yang tidak pribadi dalam kehidupan sosial, yang akhirnya mengakibatkan runtuhnya norma-norma sosial yang mengatur perilaku. Durkheim menamai keadaan ini anomie. Dari keadaan anomie muncullah segala bentuk perilaku menyimpang, dan yang paling menonjol adalah bunuh diri.

Daftar Pustaka
Veeger, K.J. 1990. Realitas Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

0 komentar:

Posting Komentar

Visitors Counter

Website counter